-->
  • Jelajahi

    Copyright © PASUNDAN POS | KRITIS, NASIONALIS, RELIGIUS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    PASUNDAN POS

    Trend Harga Beras Menunjukkan Terus Naik, Ini Pesan Plt Ketua SPI Jawa Barat

    PASUNDANPOS.com
    Sabtu, 07 Oktober 2023, 00:55 WIB Last Updated 2023-10-06T17:55:00Z

    PASUNDAN POS | BANDUNG  — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi harga beras bulan September 2023 menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Data yang sama menunjukkan, harga beras bergerak naik sejak Agustus 2022 lalu, dan hingga saat ini belum ada tanda-tanda melandai.

    Peningkatan harga beras di pasaran membuat pedagang makanan se-nusantara harus memutar otak agar tetap memperoleh keuntungan, antara lain dengan cara mengurangi porsi nasi yang dijual.

    Menurut Dahlan Irawan, semua ini adalah  dampak El Nino yang mengakibatkan produksi pertanian beras menurun. 

    "Dan oleh sebab itu, kelatahan masyarakat pada harga beras tinggi berdampak kepanikan pemerintah dan dapat menciptakan impor yang merugikan Petani," katanya.

    Ia meyakini pemerintah sangat memperhatikan permasalahan harga pangan, khususnya komoditas pokok seperti beras di pasaran untuk memastikan ketersediaan pangan terjaga agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

    Komoditas yang disiapkan pemerintah hari ini, kata Plt Ketua Solidaritas Pemuda Indonesia ini, tidak hanya beras. Tetapi ada minyak goreng, telur, dan gula yang selama ini menjadi kebutuhan pokok masyarakat, yang akhirnya kegiatan itu bisa meringankan beban ekonomi masyarakat, dan juga mengendalikan harga pangan di pasaran.

    Plt Ketua DPD Solidaritas Pemuda Indonesia (SPI) Provinsi Jabar ini memaparkan Indonesia dan Thailand sebagai kedua negara besar di Asia Tenggara memiliki produksi dan konsumsi yang besar terhadap beras. Berdasarkan data FAO (Food and Agricultural Organization), pada tahun 2011 Indonesia merupakan negara produsen terbesar dengan tingkat pertumbuhan produksi mencapai 2,60 persen di samping Vietnam dan Thailand.

    "Produksi padi di Indonesia mencapai 65,7 juta ton pada tahun 2011, lalu meningkat menjadi 69,05 juta ton pada tahun 2012. Kemudian di tahun 2014-2017 menyentuh total produksi 70 hingga 80 ton," katanya.

    Pada intinya, menurut Dahlan, Hari ini tidak hanya indonesia tapi dunia sedang menghadapi krisis, utamanya krisis pangan, akibat perubahan iklim, akibat terganggunya rantai pasok dunia. 

    Oleh sebab itu, pesan Dahlan, Ia meminta seluruh masyarakat Nusantara punya kesadaran dan kepekaan serta tidak terlalu panik masalah urusan pangan, karena ini adalah urusan perut, sangat penting untuk masyarakat Nusantara.  Kalau toh masalah harga naik itu masih bisa terjangkau masyarakat. (rl/by)

    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERKINI