BREAKING NEWS

Pegawai Himbara Bandung Soroti Kebijakan Fiskal Purbaya


PASUNDAN POS | BANDUNG "Harus kita ciptakan sesuatu yang indah. Dan sesuatu yang indah itu adalah ketenteraman, ketenangan, dan kedamaian lahiriyah-bathiniyah, di sini yang fana, dan di sana yang baka,"

Kutipan penuh makna itu datang dari Krisna, pegawai salah satu bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di Bandung. Ucapan reflektif itu muncul usai pengumuman kebijakan fiskal terbaru dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang menekankan pentingnya kehati-hatian dan keseimbangan dalam pengelolaan fiskal negara.

Dalam rilis resminya, Purbaya memastikan bahwa APBN 2026 akan dijalankan dengan prinsip efisiensi, ketepatan sasaran, dan integritas tinggi, agar tidak mengguncang sistem keuangan nasional.

Beberapa poin kunci dari kebijakan tersebut antara lain:

- Akselerasi belanja pemerintah dan pertumbuhan kredit perbankan sebagai motor utama ekonomi.

- Pengelolaan anggaran yang bertanggung jawab agar tidak menimbulkan beban fiskal berlebihan.

- Penegakan integritas aparatur fiskal serta pemberian insentif bagi kinerja terbaik.

- Pemanfaatan utang nasional hanya untuk proyek-proyek produktif demi pertumbuhan berkelanjutan.

Purbaya menegaskan, “Langkah-langkah ini harus dijalankan dengan kehati-hatian penuh agar stabilitas keuangan publik tetap terjaga.”

Bagi Krisna, kebijakan fiskal yang berhati-hati bukan hanya soal angka dan efisiensi, tapi juga menyangkut keseimbangan hidup di tengah tekanan dunia finansial.

"Kalau kerja di dunia finansial, tapi batin nggak tenang, semua target juga kerasa hampa," ujarnya seusai diskusi internal dengan rekan-rekan pegawai, kemarin.

Menurutnya, langkah Purbaya bisa dimaknai lebih luas, bukan sekadar efisiensi anggaran, melainkan ruang bagi pekerja untuk bernapas lega secara mental dan emosional.

"Dengan sistem yang sehat dan terukur, kita bisa menyisihkan ruang untuk ketenangan jiwa. Karena yang fana itu karier, yang baka itu keseimbangan batin," tambahnya.

Di media sosial, pandangan Krisna langsung mendapat banyak dukungan. Warganet ramai menulis komentar positif seperti:

"Kerja bukan hanya cari duit, tapi cari damai di hati."

"Ini vibes pegawai muda: produktif tapi nggak kehilangan ruh."

Kebijakan fiskal yang dikelola dengan hati-hati oleh pemerintah, dan semangat kerja yang penuh kesadaran dari para pegawai muda, menunjukkan satu arah yang sama: stabilitas ekonomi yang seimbang dengan ketenteraman jiwa.

Mungkin, seperti kata Krisna, yang indah bukan hanya pertumbuhan ekonomi atau angka-angka di laporan APBN, melainkan ketenangan dan kedamaian yang tumbuh di tengah sistem yang sehat.

Karena pada akhirnya, yang indah itu adalah ketenteraman.(sa/by)